Resensi buku Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini

Assalamu’alaikum para millenial konseling, apa kabar semuanya? Mudah-mudahan baik ya. Nah, kali ini kita bakalan share resensi tentang buku Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Penasaran kan hehehe yok simak kelanjutannya.


Identitas Buku
Judul Buku : Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini
Penulis : Dr. Rifda El Fiah, M.Pd
Penerbit : Rajawali Pers PT RajaGrafindo Persada
Kota Terbit : Depok
Tahun Terbit : 2017
Tebal Buku : 360 hlm.
Ikhtisar
Buku “Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini” karya dari Dr. Rifda El Fiah, M.Pd ini merupakan sebuah buku yang disusun dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan pencerahan bagi mahasiswa maupun pendidik serta diharapkan dapat memberikan layanan bimbingan yang tepat dalam menumbuh kembangkan potensi anak usia dini secara optimal.
Bimbingan dan konseling yang pada umunya sering dilakukan dalam dunia pendidikan yaitu hanya kepada peserta didik yang memliki permasalahan saja, padahal tujuan dari diadakannya bimbingan dan konseling sendiri juga membantu tercapainya segala aspek perkembangan dari peserta didik. Inilah mengapa bimbingan dan konseling itu penting bagi setiap anak. Masa kanak-kanak merupakan fase yang paling subur, paling dominan dan menantang bagi seorang pendidik maupun orang tua untuk menanamkan norma-norma serta nilai-nilai yang bersifat positif kepada diri anak. Disinilah arti pentingnya bimbingan dan konseling bagi anak usia dini. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling untuk anak usia dini berkenaan dengan upaya memfasilitasi setiap anak yang sedang tumbuh dan berkembang, baik pada aspek fisik, intelektual, emosional, sosial, moral, maupun spiritualnya yang pada nantinya mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri anak secara optimal.
Di dalam pendidikan formal (TK/RA) bimbingan dan konseling menjadi bagian integral dari pendidikan di sekolah sejak diberlakukan kurikulum 1975, pemberian layanan bantuan pada bimbingan konseling sangat beragam dan juga terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Berdasarkan pendapat para ahli, bimbingan dan konseling pada anak usia dini dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada anak usia dini yang dilakukan oleh pendidik (guru atau pendamping) agar anak mampu tumbuh dan berkembang secara optimal serta memiliki kemampuan mengatasi atau menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Ernawulan dan Agustin (2008: 1.6) secara khusus memaparkan tujuan dari bimbingan dan konseling anak usia dini, yaitu agar anak usia dini dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.Agar anak usia dini lebih mengenal dirinya, kemampuannya, sifatnya, kebiasaannya serta kegemarannya.
2.Agar anak usia dini dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.
3.Agar anak usia dini dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
4.Agar anak usia dini dapat menyiapkan perkembangan mental dan sosial anak untuk memasuki lembaga pendidikan selanjutnya.
Layanan bimbingan di lembaga pendidikan anak usia dini meupakan bagian dan penunjang yang tidak dapat tepisahkan dari keseluruhan kegiatan pendidikan dan mencakup seluruh tujuan dan fungsi bimbingan. Dilihat dari tujuan dan materinya, lingkup layanan bimbingan pada penddikan anak usia dini mengutamakan penekanan pada kegiatan bimbingan pribadi-sosial, kegiatan bimbingan belajar, dan kegiatan bimbingan karier. Adapun sejumlah bentuk layanan bimbingan dan konseling bagi anak usia dini, diantaranya yaitu :
Layanan pengumpulan data : layanan pengumpulan data dimaksudkan untuk mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan guru atau pendamping anak usia dini dalam memahami karakteristik, kemampuan, dan permasalahan yang mungkin di alami anak.
Layanan informasi : layanan informasi dimaksudkan untuk membeikan wawasan dan pemahaman baik untuk anak maupun bagi oang tua.
Layanan konseling : layanan konseling dimaksudkan untuk memberikan bantuan bagi anak yang diduga mengalami masalah tertenntu, baik yang menyangkut masalah pribadi, sosial ataupun masalah lainnya.
Layanan penempatan : layanan penempatan merupakan layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan potensinya.
Layanan evaluasi dan tindak lanjut : layanan evaluasi dan tindak lanjut merupakan layanan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanganan yang telah dilakukan guru atau pendamping, ukuran kebehasilan suatu layanan bimbingan dan konseling dapat diamati dari seberapa jauh perubahan perilaku yang terjadi pada anak.
Peran guru dalam pendidikan anak usia dini selain sebagai pendidik juga berperan penting sebagai pembimbing, pengarah, dan pendamping bagi anak usia dini. Secara umum menurut pendapat Yusuf dan Nurihsan (2008:81) pendekatan bimbingan dan konseling dibagi menjadi empat pendekatan, yaitu sebagai berikut :
Pendekatan krisis, merupakan upaya bimbingan yang ditujukan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah, dalam pelaksanaannya konselor menunggu konseling yang datang untuk diberikan bantuan seuai dengan masalah yang dihadapi.
Pendekata remedial, merupakan upaya bimbingan yang lebih memfokuskan pada bebrapa kelemahan undividu dengan tujuan untuk memperbaiki sejumlah kesulitan yang telah dihadapi oleh konseling.
Pendekatan preventif, merupakan upaya bimbingan yang diarahkan untuk mengantisipasi beberapa masalah individu secara umum dengan harapan individu dapat tercegah dan tidak sampai mengalami masalah-masalah tersebut.
Pendekatan perkembangan, merupakan pendekatan bimbingan dan konseling yang memfokuskan pada pengembangan dan potensi individu secara optimal. Dalam pendekatan perkembangan ini layanan bimbingan bukan hanya diberikan kepada individu yang bermasalah saja, akan tetapi diberikan kepada semua individu yang berhak menerima layanan bimbingan.
Pada dasarnya layanan dan konseling merupakan suatu layanan yang bersifat terapeutik (penyembuhan) dan lazimnya layanan ini hanya dapat dilakukan oleh oetugas yang memiliki kemampuan atau kewenangan untuk melakukan konseling. Terdapat 5 langkah yang dilakukan dalam layanan bimbingan dan konseling, berikut ini merupakan uraiannya :
Identifikasi masalah : dalam keseharian anak usia dini sumber masalah biasanya dapat dikelompokkan dalam lima aspek, yaitu masalah sosial, masalah emosional, msalah moral, masalah perkembangan fisik maupun psikologis dan masalah bahasa.
Analisis masalah : guru atau pendamping dapat menganalisis masalah yang mungin dihadapi anak dalam jangka waktu tertentu, dengan melakukan analisis masalah guru dapat memiliki pemahaman dan dapat mengkaji secara mendalam tentang permasalahan yang dialami anak.
Diagnosis : untuk mengetahui faktor penyebab permasalahan anak, guru atau pendamping perlu melakukan pendekatan terhadap anak dan orang tuanya agar dapat menentukan metode dan teknik bimbingan yang tepat.
Prognosis : dalam upaya menindaklanjuti langkah diagnosis, guru atau pendamping perlu melakukan tindakan prognosis yaitu mencari berbagai alternatif pemecahan untuk membantu mengurangi agresivitas anak.
Pelaksanaan bantuan : guru atau pendamping dapat memulai memberikan bantuan melalui permainan-permainan yang juga melibatkan teman sebayanya, seperti dengan bermain peran.
Evaluasi dan tinak lanjut : langkah evaluasi dan tindak lanjut merupakan layanan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanganan pada anak.

Kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan dari buku karya Dr. Rifda El Fiah, M.Pd ini memiliki ulasan materi yang lengkap dan terperinci dalam setiap babnya.
Kekurangan dari buku karya Dr. Rifda El Fiah, M.Pd ini terdapat beberapa pemakaian kata yang tidak baku serta ilustrasi yang digunakan dalam buku ini kurang jelas untuk dipahami.

Terlepas dari segala kekurangan yang dimiliki, buku ini sangatlah layak untuk di baca karena isi dan pembahasannya sangat bermanfaat. Mahasiswa dapat menjadikan buku ini sebagai bahan bacaan yang dapat meningkatkan pengetahuan serta wawasan tentang dunia anak usia dini, seklaigus juga buku ini mengulas secara lengkap dan terperinci.

1 Response to "Resensi buku Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini"