Hubungan Bimbingan Konseling pribadi sosial dengan bimbingan lainnya


HUBUNGAN  BIMBINGAN KONSELING PRIBADI SOSIAL DENGAN  BIMBINGAN AKADEMIK, KARIR DAN KELUARGA

Disusun Oleh :
Nama                       : Mukramati
Unit/Semester          : I/V
Mata Kuliah             : Konseling Pribadi Sosial
Dosen pembimbing : Muhammad Munir An-Nabawi, M.Psi
 

Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah
Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam
 Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe
2018/2019


KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr.Wb.
          Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Makalah yang berjudul hubungan bimbingan konseling pribadi sosial dengan bimbingan akademik, karir dan keluargadi selesaikan. Makalah ini merupakan wujud dari gagasan perlunya referensi untuk mata kuliah Konseling pribadi sosial. Kemudian makalah ini diintergrasikan dengan pemikiran-pemikiran dari ahli lain dan konsep-konsep yang baru berkembang.
          Makalah ini mendapat banyak tambahan materi yang disesuaikan dengan sistematiika pemikiran dari sisi prosedur. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak menerima bantuan dari berbagai pihak sehingga dalam waktu yang relatif singkat makalah yang sederhana ini dapat terwujud. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu,terutama dosen pembimbing. Semoga Allah S.W.T berkenan mencatat amal shalehnya.
          Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami  mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dengan iringan doa semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam pengembangan pendidikan dan wacana berpikir kita .

Lhokseumawe, 22 oktober 2018
                                                                                               


                                                                                                Penulis

DAFTAR ISI





BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah BK pribadi sosial adalah untuk memperluas pengetahuan mahasiswa mengenai BK dan apa itu BK pribadi dan sosial serta dapat mengetahui hubungan dengan bimbingan apa saja dan ada hubungan apa antara BK pribadi sosial dengan bimbingan akademik, karir dan keluarga. Pengertian dari BK pribadi sosial itu sendiri merupakan proses pemberian bantuan kepada pribadi individu untuk mengembangkan kemandiriannya dan tentunya hal tersebut berkaitan satu sama lain, selain itu latar belakang dari penyusnan makalah ini yaitu, untuk membantu para pembaca mencari tahu apa hubungan BK pribadi sosial itu sendiri dengan bimbingan akademi, karir, keluarga dan membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan menulisnya yang dituangkan dalam makalah.
 Makalah ini memuat pengertian dari bimbingan konseling pribadi sosial, karir, akademik dan keluarga. Penulisan makalah ini untuk membantu mahasiswa agar memahami BK pribadi sosial serta hubungan dengan bimbingan akademik, karir dan keluarga untuk menambah pengetahuan dari pembaca dan penulis dan dapat memahami apa itu keluarga sendiri dan permasalahan-permasalahan apa yang biasanya terjadi dalam rumah tangga.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa hubungan bimbingan konseling pribadi sosial dengan bimbingan akademik?
2.      Apa hubungan bimbingan konseling pribadi sosial dengan bimbingan karir?
3.      Apa hubungan bimbingan konseling pribadi sosial dengan bimbingan keluarga?

1.      Untuk mengetahui hubungan bimbingan konseling pribadi sosial dengan bimbingan akademik.
2.      Untuk mengetahui hubungan bimbingan konseling pribadi sosial dengan bimbingan karir.
3.      Untuk mengetahui hubungan bimbingan konseling pribadi sosial dengan bimbingan keluarga.

D.    Manfaat

Mahasiswa dapat mengembangkan proses penyusunan penulisan ataupun penyusunan makalah yang baik dan benar, serta membuka pengetahuan mahasiswa dalam mencari materi hubungan BK pribadi sosial dengan bimbingan akademik, karir dan  keluarga, serta dapat mengetahui fungsi, teknik-teknik konseling dalam keluarga dan masih banyak manfaat lainnya.












BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Hubungan Konseling Pribadi Sosial dengan Bimbingan Akademik

1.      Pengertian Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik adalah usaha bimbingan kepada konseli untuk mengatasi kesulitan dalam bidang belajar.
2.      Masalah dalam Bimbingan Akademik
a.       Kemampuan belajar yang rendah
b.      Motivasi belajar yang rendah
c.       Minat belajar yang rendah
d.      Tidak berbakat pada mata pelajaran tertentu
e.       Kesulitan berkonsentrasi dalam belajar
f.       Sikap belajar yang tidak terarah
g.      Prestasi belajar yang rendah
h.      Penyaluran kelompok belajar dan kegiatan belajar siswa lainnya
i.        Pemilihan dan penyaluran jurusan
j.        Gagal ujian atau tidak naik kelas
3.      Cara Menyelesaikan Masalah Bimbingan Akademik
a.       Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam mencari informasi drai berbagai sumber belajar, bersikap terhadp guru dan nara sumber lainnya, mengerjakan tugas, mengembangkan keterampilan, dan menjalani program penilaian.
b.      Pemantapan system belajar dan berlatih, baik secara mandiri atupun berkelompok.
c.       Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
d.      Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, social, dan budaya yang ada di lingkungan sekitar, dan masyarakat.
e.       Orientasi kepada para siswa (khususnya siswa baru) tentang tujuan institusional (tujuan sekolah dn madrasah), isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah (madrasah), cara-cara belajar yang tepat, penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah atau madrasah.
f.       Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama mengikti pelajaran di sekolah dan madrasah maupun di rumah baik secara individual maupun kelompok.
g.      Bantuan dalam memilih jurusan ataupun program studi yang sesuai, memilih kegiatan-kegiatan nonakademik yang menunjang usaha belajar dan memilih program studi lanjutan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bantuan ini juga mencangkup penyebaran informasi (layanan informasi) tentang program studi yang tersedia pada jenjang pendidikan tertentu.
h.      Pengumpulan data siswa (layanan pengumpulan data) yang berkenan dengan kemampuan intelektual, bakatkhusus, arah minat, cita-cita hidup, pada program-program studi atau jurusan tertentu, dan lain sebagainya.
i.        Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang mampu menyusun dan mentaati jadwal belajar di rumah, kurang siap menghadapi ulangan atau ujian,  kurang dapat berkonsentrasi, kurang menguasai cara belajar yang tepat di berbagai mata pelajaran, menghadapi keadaan di rumah yang mempersulit cara belajar secara rutin.
j.        Bantuan dalam hal membentuk kelompok-kelompok belajar dan mengatur kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya berjalan secara efektif dan efisien.
4.      Keterkaitannya dengan Bk Pribadi Sosial
hubungan bimbingan akademik dengan bimbingan konseling pribadi sosial merupakan hal yang begitu berkaitan, hal ini dapat di ketahui melalui banyak hal seperti bagaimana masyarakat luas dapat belajar bagaimana berhubungan sosial dengan masyarakat/kelompok-kelompok lain yang tidak ada batasan. Juga bagaimana masyarakat luas mengembangkan dirinya agar dapat membentuk kebiasaan tolerensi terhadap umat beragama lain.
1.      Pengertian Bimbingan Karir
Bimbingan karir  merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk membantu individu maupun kelompok dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Bimbingan karier tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul, akan tetapi juga membantu individu membantu pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan.
2.      Masalah Bimbingan Karir
a.      Pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja.
b.      Pemahaman kondisi dan kemampuan diri.
c.      Pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir.
d.     Penyesuaian pekerjaan dan pemecahan masalah-masalah karir yang  dihadapi.
3.      Cara Menyelesaikan Masalah Bimbingan Karir
a.       Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecendrungan karier yng hendak dikembangkan.
b.      Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang dikembangkan.
c.       Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup
d.      Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan .
e.       Layanan informasi tentang diri sendiri yang mencangkup :
1)      Kemampuan intelektual
2)      Bakat khusus dibidang akademik\
3)      Minat-minat umum dan khusus
4)      Hasil belajar dalam berbagai bidang studi
5)      Sifat-sifat kepribadian yang ada relevansinya dengan karer seperti potensi kepemimpinan, kerajinan, kejujuran, keterbukaan
6)      Nilai-nilai kehidupan dan cita-cita masa depan
7)      Keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki siswz
8)      Kesehatan fisik dan mental
9)      Kematangan vokasional  
f.       Layanan informasi tentang lingkungan hidup yang relefan bagi perencanaan karier yang mencangkup :
1)      Informasi pendidikan (education information)
2)      Informasi jabatan (vocational information)
g.      Layanan penempatan
Layanan penemptan yaitu usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih di bangku sekolah atau madrasah dan sesudah tamat, dalam mengambil program studi tertentu sebagai studi lanjutan atau langsung bekerja. Tujuan layanan ini adalah agar siswa menempatkan diri dalam program studi akademik dan lingkup kegitan nonakademik, yang menunjang perkembanggannya dan semakin merealisasikan rencana masa depannya atau melibatkan diri dalam lingkup suatu jabatan yang diharapkan cocok baginya dan memberikan kepuasan bagi dirinya.
h.      Layanan orientasi
Layanan orientasi untuk bidang pengembangan karier mencangkup : suasana, lembaga, dan objek, karir kerja seperti kantor, bengkel pabrik, pengoprasionalan perangkat kerja tertentu.
4.      Keterkaitannya dengan Bk Pribadi Sosial
hubungan bimbingan karier dengan bimbingan sosial juga memiliki keterkaitan dalam hal memberikan bantuan dan motivasi bagi individu maupun kelompok.





1.      Pengertian Bimbingan Keluarga
Bimbingan Keluarga adalah suatu proses interaktif yang berupaya membantu keluarga memperoleh keseimbangan homeostatis (kemampuan mempertahankan keluarga dalam kedaan seimbang) sehingga anggota keluarga dapat merasakan nyaman.
2.      Masalah dalam Bimbingan Keluarga
Masalah keluarga yang dapat menimbulkan goncangan dalam keluarga menurut Sarlito(1991)adalah:
a.       Kejadian-kejadian yang krisis: seperti perceraian, kematian salah seorang anggota keluarga, berubahnya lingkungan tempat tinggal (mula-mula lingkungan perumahan berubah menjadi lingkungan pertokoan, atau dari kota kecil pindah ke kota besar.
b.      Pola interaksi dengan keluarga: adanya ayah yang terlalu otoriter, anak yang tertutup, ibu yang terlalu percaya kepada pembantu, ibu mertua lebih berkuasa dari suami atau istri dan sebagainya. Dalam hal ini nampak adanya peran anggota-anggota keluarga tertentu yang tidak dapat atau tidak mampu dijalankan sebagaimana mestinya.
c.       Suasana emosional dalam keluarga, misalnya adanya ibu yang membenci salah satu anaknya, anak yang merasa dianak tirikan, anak yang tidak mau bicara dengan ayahnya, sering terjadi pertengkaran suami istri atau antara anggota-anggota keluarga yang lain.
d.      Masalah-masalah tertentu yang terus-menerus berlangsung dalam keluarga. Misalnya ada anak yang berkali-kali tidak naik kelas, masalah perbedaan agama atau suku antara suami istri, masalah-masalah warisan, adanya sanak saudara dari salah satu pihak (suami-istri) yang terus-menerus meminta bantuan ekonomi, sehingga dirasakan tidak wajar oleh pihak lain.



3.      Cara menyelesaikan masalah bimbingan keluarga
a.       Menanggapi keadaan darurat.
Konseling berusaha untuk menenangkan hati konseli dan menunjukkan keinginan untuk membantu serta memberikan pengarahan tanpa mengendalikan mereka.
a.       Memberikan fokus keluarga itu.
Keluarga menyimpulkan bahwa yang menjadi sumber masalah adalah salah satu anggota keluarga. Setiap orang mendorong Anda untuk menyelesaikan dengan anggota keluarga tersebut. Mereka mungkin terkejut saat Anda menyarankan bahwa seluruh keluarga harus terlibat dalam konseling. Kadang-kadang Anda harus memulai dengan orang yang bermasalah dan pelan-pelan memasukkan anggota keluarga yang lainnya. "Aku menemui semua anggota keluarga," tulis Frank Pittman, seorang terapis keluarga. Bila ada seorang anggota keluarga yang penting tetapi tidak hadir, konselor ini harus menelepon atau menulis surat untuk menjelaskan mengapa seluruh keluarga harus ada bersama-sama. Anak-anak tidak selalu didorong untuk hadir karena mereka cenderung ribut. "Dasar dari pengumpulan anggota keluarga adalah kuasa, bukan hubungan darah, kedekatan, atau kesalahan. Siapa pun yang memiliki kuasa untuk mendukung atau melarang terjadinya perubahan harus ikut dalam konseling".
b.      Menetapkan krisis.
Saat Anda mendengarkan anggota keluarga menjelaskan masalah, cobalah mencari jawaban atas beberapa pertanyaan. Apa yang menyebabkan krisis? Mengapa hal itu sekarang terjadi? Kapan terakhir kali ada kedamaian di dalam keluarga sebelum krisis terjadi? Apakah hal seperti ini pernah terjadi sebelumnya? Tahap ini mungkin saja memerlukan beberapa sesi sebelum Anda mulai memahami permasalahannya. Kadang-kadang Anda akan harus terus menebak-nebak sampai Anda benar-benar mendapatkan gambaran yang jelas dan cara-cara berinteraksi mengenai masalah keluarga ini. Anda mungkin berulang kali harus mengatakan "Saya tidak mengerti" atau "Ceritakan dengan lebih jelas lagi mengenai hal itu" sampai Anda benar-benar paham. Seorang terapis secara berkala mengadakan konsultasi pribadi dengan anggota keluarga lainnya, dengan berdasarkan asumsi bahwa satu atau dua orang dalam keluarga, termasuk anak-anak atau kakek nenek, mungkin bisa memberikan gambaran yang lebih jelas lagi tentang dinamika keluarga itu.
c.       Menenangkan seluruh anggota keluarga.
Sebelum keluarga yang melakukan konseling ini bisa mengatasi situasinya, mungkin konselor perlu menenangkan hati mereka, menunjukkan ketenangan, dan membangkitkan harapan. Pada tahap ini, Anda bisa membagikan beberapa kesimpulan awal tentang apa yang menyebabkan masalah muncul dalam keluarga tersebut.
d.      Menyarankan perubahan.
Langkah ini meliputi pemberian saran dan tuntunan perlahan-lahan ketika orang-orang memutuskan perubahan apa yang harus dilakukan. Anda bisa membantu keluarga tersebut merundingkan beberapa perjanjian perilaku yang akan disetujui oleh setiap anggota keluarga untuk dilakukan setelah sesi konseling selesai. Anda bisa memberikan waktu untuk mendiskusikan masalah komunikasi atau menunjukkan bagaimana anggota keluarga melakukan komunikasi yang salah saat mereka bersama-sama. Mungkin perlu mempertimbangkan kembali peraturan, peran, dan harapan yang tidak realistis, batasan-batasan atau cara-cara yang lebih baik untuk bergaul satu dengan yang lainnya dalam keluarga. Orang tua mungkin membutuhkan bantuan dalam belajar untuk lebih asertif. Anggota keluarga yang bermasalah memerlukan tuntunan dalam mengubah perilaku, dan keluarga membutuhkan bantuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Keluarga mungkin membutuhkan bantuan dalam belajar berelasi satu dengan yang lainnya dengan cara-cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab. Semuanya ini membutuhkan waktu untuk berdiskusi dan mempraktikkan perilaku-perilaku baru.

e.       Menghadapi sikap menolak perubahan.
Setelah Anda mulai membuat saran, Anda dengan cepat menemukan siapa yang mau bekerja sama dan siapa yang menolak perubahan. Sering kali, orang yang paling menolak perubahan bukanlah anggota keluarga yang pada awalnya dinilai bermasalah. Kadang-kadang satu atau beberapa orang akan sangat kritis, mencoba menarik diri dari konseling atau berusaha (mungkin dengan tidak sadar) memanipulasi anggota keluarga yang lain sehingga perubahan itu tidak bisa terjadi. Pada saat seperti ini, Anda perlu menunjukkan bagaimana sikap bercabang tiga dan berbelit-belit menghambat kemajuan konseling. Pada tahap ini, Anda telah bergerak dari stres yang menyebabkan krisis dan sedang menghadapi titik yang merusak kebahagiaan keluarga. "Merundingkan ketidakfleksibelan keluarga mungkin merupakan proses yang sulit dan lama mengancam keluarga." Di sinilah konselor perlu mempertimbangkan kemampuan orang lain yang memampukan Anda agar terus dapat memotivasi orang lain untuk berubah meskipun mereka merasa terancam, bersalah, marah, atau tidak sabar.
f.       Menghentikan konseling.
Tugas Anda sebagai konselor adalah membantu keluarga menghadapi situasi yang tidak terduga dan belajar bagaimana menemukan masalah. Akan lebih baik untuk melengkapi mereka untuk saling berelasi satu dengan yang lainnya dan belajar bagaimana menghadapi krisis di masa yang akan datang. Saat Anda atau mereka merasa bahwa tidak ada kemajuan, itu berarti saatnya untuk menghentikan konseling.
4.      Keterkaitannya dengan BK Pribadi Sosial
BK pribadi sosial adalah proses pemberian bantuan kepada pribadi individu agar dapat mengembangkan potensi, kemandirian yang individu miliki baik dalam lingkungan sosial. Dan kaitannya dengan bimbingan pribadi adalah keluarga merupakan lingkungan masyarakat dan masyarakat merupakan anggota sosial dimana hubungan ini saling mempunyai keterikatan satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan, ketika dikeluarga ada yang mempunyai masalah maka disitu kita berperan sebagai pihak ketiga dalam permasalahan tersebut . ketika pribadi pada keluarga mengalami masalah itu ada hubungan dengan BK pribadi sosial dimana individu itu mempunyai masalah dalam bidang kemandiriannya sehingga menimbulkan masalah pada keluarganya, cara yang baik adalah melatih anak sedini mungkin agar menjadi mandiri dan membantu perkembangannya serta mendukung minat dan bakatnya.

 

 

 

 

 

 



 


 



BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Bimbingan konseling pribadi sosial terdapat berbagai jenis atau ragam bimbingan konseling diantaranya bimbingan akademik, bimbingan karir dan bimbingan keluarga.
Bimbingan pribadi bisa dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Bimbingan akademik adalah usaha bimbingan kepada konseli untuk mengatasi kesulitan dalam bidang belajar atau akademik.
Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan. bimbingan karir merupakan bantuan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan (profesi) tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.

B.     Saran-Saran

Kami menyadari bahwa pada makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca agar kedepannya kami menjadi orang yang lebih baik dari sekarang.

 





DAFTAR PUSTAKA


Abu Ahmadi. 1991. Bimbingan dn Konseling di sekola. (Jakarta : PT Rineka Cipta).
Tohrin.2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). (Jakarta:Kharisma Putra Utama Offset).
Achmad Jutika Nurihsan. 2016. Bimbingan & Konseling (Bandung : PT Rafika Aditama).
Dewa Ketut Sukardi. 2010. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.(Jakarta : PT Rineka Cipta).
Fauzia. Online http://nurkhasanahfauziah.blogspot.co.id/2014/11/bimbingan-pribadi-sosial_27.html. Diakses pada tanggal 27 November 2014.
Harahap, Emmi Kholilah. 2015. Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial. Jambi.[Jurnal]
Shahara, Octavia Arlina. 2013. Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial. Yogyakarta.
Sembiring, Pastiria. 2016. BK Pribadi-Sosial. Medan: UNIMED Press.



2 Responses to "Hubungan Bimbingan Konseling pribadi sosial dengan bimbingan lainnya"