A.
Konsep Dasar Bimbingan Konseling
Islam
Berdasarkan literature bahasa Arab kata konseling
disebut Al-Irsyad atau Al-Istisyarah, dan kata bimbingan
disebut Attaujih. Dengan demikian, Guidance and
Counselling dialih bahasakan menjadi At-taujih wa al-irsyad atau at-taujih
wa al-istisyarah. Secara etimologi
kata Irsyad berarti alhuda, ad-dalah yang dalam bahasa
Indonesia berarti petunjuk,
sedangkan kata Al istisyarahberarti; talaba min al-mansyurah /
an-nasihah, dalam bahasa Indonesia berarti; meminta
nasehat / konsultasi.
Sementara Bimbingan Islami adalah proses pemberian
bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia
dan di akhirat.
Kesempurnaan ajaran Islam menyimpan khazanah-khazanah
berharga yang dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan problem kehidupan
manusia. Secara operasional khazanah-khazanah tersebut tertuang dalam konsep
konseling Islami dan secara praktis tercermin dalam proses face to
face relationship (pertemuan tatap muka) atau personal
contact (kontak pribadi) antara seorang konselor professional dan
berkompeten dalam bidangnya dengan seorang klien /konseli yang sedang
menghadapi atau berjuang menyelesaikan kehidupannya untuk mewujudkan amanah
ajaran Islam.
Konseling Islam akan menjalin hubungan personal antara
dua pihak manusia, satu pihak ingin memecahkan / menyelesaikan
problem kehidupannya untuk mewujudkan amanah ajaran Islam.
Konseling Islam akan menjalin hubungan personal antara
dua pihak manusia, satu pihak ingin memecahkan / menyelesaikan
masalah dan satu pihak lagi membantu memecahkan atau menyelesaikan masalah.
Hasil seminar bimbingan dan konseling Islami yang diselenggarakan oleh UII
di Yogyakarta pada tahun 1985 didapat sebuah rumusan bahwa “Konseling Islami
adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali
eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan
ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat”.
Sejalan dengan hal itu, Hellen mengungkapkan bahwa Konseling
Islam adalah suatu usaha membantu individu dalam menanggulang penyimpangan
perkembangan fitrah beragama yang dimilikinya, sehingga ia kembali menyadari
perannya sebagai khalifah Allah di muka bumi dan berfungsi untuk mengabdi
kepada Allah SWT sehingga akhirnya tercipta kembali hubungan yang baik dengan
Allah, dengan manusia dan alam semesta.
Berpijak pada beberapa pendapat di atas dapat kita pahami
bahwa konseling Islam adalah upaya bantuan yang diberikan oleh seorang
konselor kepada klien agar klien dapat menyelesaikan masalahnya dengan
menggunakan Al-Qur;an dan hadist sebagai pedoman untuk bertindak. Senada dengan
hal tersebut, Tohari Musnamar mengemukakan bahwa Bimbingan dan Konseling Islam
adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali akan
eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan
ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan
di akhirat.
Berdasarkan pendapat di atas dapat kita pahami bahwa
konseling Islam merupakan sebuah proses konseling yang menjadikan
Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman agar individu tersebut dapat menyelesaikan
masalahnya dan menyadari keberadaannya sebagai makhluk Allah SWT.[1]
B. Tujuan dan Dasar Bimbingan Konseling Islam
Thohari Musnamar membagi tujuan bimbingan dan
konseling Islami menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umum dari
bimbingan dan konseling Islam adalah membantu individu mewujudkan dirinya
menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat. Tujuan khusus bimbingan dan konseling Islami adalah;
a. Membantu individu agar tidak
menghadapi masalah.
b. Membantu
individu mengatasi masalah yang dihadapi.
c. Membantu
individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang
telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi
sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
Tujuan konseling Islami menurut
Hamdani Bakran Adz-Dzuki, adalah :
1. Untuk menghasilkan suatu perubahan,
perbaikan, kesehatan, dan kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang,
jinak dan damai (muthmainah), bersikap lapang dada (radhiyah) dan mendapatkan
pencerahan taufik dan hidayah Tuhannya (mardhiyah).
2. Untuk
menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan, tingkah laku yang dapat
memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan
kerja, maupun lingkungan social dan alam sekitarnya.
3. Untuk
menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga muncul dan
berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong dan rasa kasih sayang.
4. Untuk
menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga muncul dan
berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhannya, ketulusan
mematuhi segala perintah-Nya, serta ketabahan untuk menerima ujian-Nya.
5. Untuk
menghasilkan potensi ilahiyyah, sehingga dengan potensi itu individu dapat
melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik, menanggulangi berbagai
persoalan hidup dan dapat memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi
lingkungan pada berbagai aspek kehidupan.[2]
C. Asas-asas Bimbingan Konseling Islam
Asas bimbingan dan konseling Islam berdasarkan
al-Qur’an dan Sunnah Nabi di tambah berbagai landasan filosofis dan landasan
keimanan, yaitu :
1.
Asas kebahagiaan dunia dan akhirat.
Tujuan bimbingan dan konseling Islam adalah membantu
klien mencapai kebahagiaan hidup yang senantiasa didambakan setiap manusia.
2.
Asas fitrah.
Bimbingan dan konseling Islam merupakan bantuan kepada
klien yang mengenal, memahami, dan menghayati fitrahnya, sehingga segala gerak
dan tingkah laku serta tindakkannya berjalan dengan fitrah. Fitrah tersebut.
Manusia menurut Islam dilahirkan dalam keadaan fitrah, yaitu berbagai kemampuan
potensi bawaan dan kecenderungan sebagai muslim atau beragama Islam.
3.
Asas “lillahi Ta’ala”.
Bimbingan
dan konseling Islam ini dilaksanakan semata-mata karena Allah SWT. Konsekuensi
dari asas ini berarti pembimbing melakukan tugas dengan penuh keikhlasan.
Klienpun menerima, meminta bimbingan dan konseling dengan ikhlas dan rela pula
karena semua pihak merasa bahwa semua yang dilakukan karena untuk pengabdian
kepada Allah SWT semata, sesuai dengan fungsi dan tugasnya sebagai makhluk
Allah yang harus senantiasa mengabdi kepada-Nya. Firman Allah surat al-Bayinah
ayat 5 Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah
agama yang lurus”
4.
Asas bimbingan seumur hidup.
Bimbingan
dan konseling merupakan bagian dari komponen pendidikan. Oleh karena itu,
pemberian layanan bimbingan dan konseling dilakukan sepanjang hidup manusia.
Manusia yang hidup di dunia tidak ada yang selalu bahagia kadang kala dalam
kehidupan ini akan menjumpai berbagai kesulitan dan kesusahan. Untuk itu di
perlukan bimbingan dan konseling Islami yang diharapkan bisa mengatasi semua
permasalahan hidup sepanjang hayat.
5.
Asas kesatuan jasmani-rohani.
Bimbingan dan konseling Islami memandang manusia
sebagai makhluk jasmaniah-rohaniah tidak memandang sebagai makhuk jasmaniah
semata. Untuk itu bimbingan dan konseling Islami membantu individu untuk hidup
seimbang jasmaniah dan rohaniah.
6.
Asas keseimbangan rohani.
Allah telah
memuliakan manusia dengan kelebihan-kelebihan atau keutamaan-keutamaan yang
tidak diberikan kepada makhuk lain selain manusia.
7.
Asas kemaujudan individu.
Bimbingan dan
konseling Islam melihat kepada citra manusia menurut Islam. Seseorang melihat
eksistensi tersendiri. Individu mempunyai hak, mempunyai perbedaan kemerdekaan
pribadi.
8.
Asas sosialitas manusia.
Manusia
merupakan makhluk social. Hal ini di akui dan diperhatikan dalam Bimbingan dan
konseling Islam. Pergaulan, cinta kasih, rasa aman, penghargaan terhadap diri
sendiri dan orang lain, rasa memiliki dan dimiliki, merupakan aspek-aspek yang
diperhatikan dalam Bimbingan dan konseling Islami. Dalam bimbingan dan
konseling Islami, sosialitas manusia diakui dengan memperhatikan hak individu dalam
batas tanggung jawab sosial.
9.
Asas kekhalifahan manusia.
Manusia
menurut pandangan Islam diberikan kedudukan yang tinggi sekaligus tanggung
jawab yang besar, yakni mengelola alam, semesta dengan kata lain, manusia di
pandang makhluk yang berbudaya yang mengelola alam sekitar sebaik-baiknya.
Firman Allah surat Fathir ayat 39 Artinya : “Dia-lah yang menjadikan kamu
khalifah-khalifah di muka bumi. barangsiapa yang kafir, Maka (akibat)
kekafirannya menimpa dirinya sendiri. dan kekafiran orang-orang yang kafir itu
tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran
orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka
belaka”.
10.
Asas keselarasan dan keadilan.
Islam
menghendaki keharmonisan, keselarasan, keseimbangan, keserasian, dalam segala
segi. Dengan kata lain, Allah menginginkan manusia berlaku adil terhadap diri
sendiri, alam semesta, dan juga kepada Allah SWT.
11.
Asas pembinaan akhlakul karimah.
Bimbingan
dan konseling Islam membantu klien atau yang dibimbing memelihara,
mengembangkan sifat-sifat yang baik sejalan dengan tugas dan fungsi Rasulullah
di utus oleh Allah SWT.
12.
Asas kasih sayang.
Setiap
manusia memerlukan cinta, kasih sayang dan rasa sayang dari orang lain. Rasa
kasih sayang ini dapat mengalahkan dan menundukkan banyak hal. Bimbingan dan
konseling Islam dilakukan dengan berlandasan kasih sayang, sebab dengan kasih
sayang pemberian bimbingan dan konseling akan menyentuh hati dan tujuan akan
cepat tercapai.
13.
Asas musyawarah.
Bimbingan
dan konseling Islam dilakukan dengan asas musyawarah artinya antara pembimbing
dengan yang di bimbing terjadi dialog yang baik, satu sama lain tidak
mendiktekan, tidak ada rasa tertekan dan terbuka dalam berpendapat.
14.
Asas keahlian.
Bimbingan dan konseling Islam dilakukan oleh orang-orang yang
memang memiliki kemampuan dan keahlian di bidang tersebut, baik keahlian dalam
metodologi maupun keahlian dalam teknik-teknik bimbingan dan konseling.[3]
D. Fungsi dan Metode Bimbingan Konseling Islam
Fungsi
bimbingan dan konseling Islami dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.
Fungsi preventif, yakni membantu individu menjaga atau
mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.
2.
Fungsi kuratif atau korektif, membantu individu
memecahkan masalah yang sedang di hadapi atau di alami
3.
Fungsi preservatif, yakni membantu individu menjaga
agar situasi atau kondisi yang semula tidak baik telah menjadi baik
(terpecahkan ) itu kembali menjadi tidak baik (menimbulkan masalah kembali).
4.
Fungsi developmental atau pengembangan, yakni membantu
individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar
tetap baik dan menjadi lebih baik, sehingga tidak memungkinkan menjadi sebab
munculnya masalah baginya.
Berdasarkan fungsi bimbingan dan konseling Islami di atas,
terlihat bahwa substansi layanan tersebut adalah untuk memecahkan setiap
persoalan yang di hadapi oleh peserta didik terutama pada masa remaja dalam
kehidupan sehari-hari serta mengusahakan sedapat mungkin agar masalah yang sama
tidak terulang lagi. Fungsi konseling secara implementasinya, maka
bimbingan konseling dan islam sebagai berikut :
a.
Mengetahui, mengenal dan memahami akan eksistensi dan
fitrahnya
b.
Membantu individu menerima keadaan dirinya sebagaimana
adanya, atau membantu individu tawakal atau berserah diri kepada allah.
c.
Membantu individu merumuskan masalah yang dihadapinya
dan membantunya menyelesaikan masalah yang ssedang dihadapinya.
d.
Membantu individu menemukan alternatif pemecahan
masalah sesuai dengan kadar intelektual masing – masing individu, sperti yang
di anjurkan al – qur’an yaitu, berlaku sabar, membaca dan memaahami al –
qur’an, dan berdzikir.
e.
Membantu individu dalam mengembangkan kemampuan
pengantisipasi masa depan, sehingga akan bertindak secara hati – hati dan penuh
pertimbangan di dalam memilih alternatif tindakan.
[2]
http://alqatiry.blogspot.com/2013/12/makalah-bimbingan-dan-konseling-islam.html
[3]
http://kandidatkonselor.blogspot.com/2013/02/bimbingan-dan-konseling-islam-ii.html
Tulisan nya sangat membantu untuk kita memahami konsep dasar konseling
BalasHapusALHAMDULILLAH
BalasHapusluar biasa berguna
BalasHapussemoga bermanfaat
BalasHapus